Fail & Maf'ul

ibrahimovic wrote:Mengapa ya....? bahasa Indonesianya mengapa tidak dibaca " mengapi " kok dibaca " mengapa "

karena kata itu sudah disepakati oleh ahli bahasa..........
saat kata itu berada di sini dibaca demikian, saat berada di sana dibaca demikian..........

gimana, bingung ga dengan jawabanku...?
sama bingungnya BOZZ............

kalau sama-sama bingung mengapa anda jawab seperti itu?
"jaka sambung naik ojek : ga' nyambung jek"

sheila wrote:

andy maulana wrote:

sheila wrote:

Kenapa ya....dalam gramatika bahasa arab, klo fa'il itu dibaca rofa' dan maf'ul dibaca nasob? Kenapa ngga' dibalik aja kalee? Tolong jawabannya melalui pemikiran (logika) bukan berdasarkan doktrin.

kata siapa fa'il di baca rofa' wong fa'il ada yang di baca nashob contohnya fa'ilnya Inna dan saudara2nya di baca nashob. Kalau maf'ul aq ga' ada apa enga' yang di baca rofa' yang aku tau hanya di baca nashob saja.
gitu aja ko' repot?!

Kalau fa'il itu pasti isim, tapi kalau isim belum tentu fa'il. Seperti yang isimnya inna itu bos, tu bukan fa'il lagi, tapi dah diganti menjadi statusnya isim. kalau tetep, percuma dong inna dinamakan 'amil nawasikh.

Jawaban anda ini ko' ga' nyambung sama pertanyaanya anda sendiri sich?! gimana sich anda ko' (aleng-leng kaya' enteran) kan pertanyaan anda seandainya di balik bagaimana? ya kami jawab begitu donk gimana sich lho?!

andy maulana wrote:

sheila wrote:

Kenapa ya....dalam gramatika bahasa arab, klo fa'il itu dibaca rofa' dan maf'ul dibaca nasob? Kenapa ngga' dibalik aja kalee? Tolong jawabannya melalui pemikiran (logika) bukan berdasarkan doktrin.

kata siapa fa'il di baca rofa' wong fa'il ada yang di baca nashob contohnya fa'ilnya Inna dan saudara2nya di baca nashob. Kalau maf'ul aq ga' ada apa enga' yang di baca rofa' yang aku tau hanya di baca nashob saja.
gitu aja ko' repot?!

Kalau fa'il itu pasti isim, tapi kalau isim belum tentu fa'il. Seperti yang isimnya inna itu bos, tu bukan fa'il lagi, tapi dah diganti menjadi statusnya isim. kalau tetep, percuma dong inna dinamakan 'amil nawasikh.

sheila wrote:

Kenapa ya....dalam gramatika bahasa arab, klo fa'il itu dibaca rofa' dan maf'ul dibaca nasob? Kenapa ngga' dibalik aja kalee? Tolong jawabannya melalui pemikiran (logika) bukan berdasarkan doktrin.

kata siapa fa'il di baca rofa' wong fa'il ada yang di baca nashob contohnya fa'ilnya Inna dan saudara2nya di baca nashob. Kalau maf'ul aq ga' ada apa enga' yang di baca rofa' yang aku tau hanya di baca nashob saja.
gitu aja ko' repot?!

done wrote:Assalamu'alaikum Mas sheila....
Bagi saya fa'il dan maf'ul mau di baca apa saja gak jadi masalah ko'. yang penting cara pemahamannya betul.tapi kalau sebaliknya gimana ya...?

Okey, Bang done silahkan mw komentar apapun, memang benar ungkapan yang demikian tapi kurang baik, ingat... dalam kehidupan ini semuanya harus ada keseimbangan (adil). Perlu digaris bawahi, bahwa dalam Al'qur'an tidak hanya mencantumkan hukum salah dan benar saja, melainkan juga menjelaskan hukum buruk dan baik( Akhlaq). Anda boleh mengandalkan pemahaman anda, namun anda tidak mungkin menemukan keseimbangan (konsekuen) dalam kehidupan ini. Ibaratnya apa" Anda silahkan mengejar kebahagian Akhirat, namun perlu diingat anda hidup berada didunia, dengan artian dunia dan akhirat sama2 diperjuangkan. Intinya lafadz dan pemahamannya sama2 diseimbangkan. Lapar, trus ingin kenyang tapi g' mw makan,.....ga' gitu lagiiiiii !

Assalamu'alaikum Mas sheila....
Bagi saya fa'il dan maf'ul mau di baca apa saja gak jadi masalah ko'. yang penting cara pemahamannya betul.tapi kalau sebaliknya gimana ya...?

ibrahimovic wrote:Mengapa ya....? bahasa Indonesianya mengapa tidak dibaca " mengapi " kok dibaca " mengapa "

karena kata itu sudah disepakati oleh ahli bahasa..........
saat kata itu berada di sini dibaca demikian, saat berada di sana dibaca demikian..........

gimana, bingung ga dengan jawabanku...?
sama bingungnya BOZZ............

Ulama' tidak serta merta mengambil/menetapkan tanpa adanya konsekuensi yang jelas.
Itu semua karena untuk menjaga keseimbangan dalam tata bahasa arab, jangan heran kalau ulama' mengambil kebijakan ini, karena didalamnya telah mengandung keadilan(keseimbanga).

Mengapa ya....? bahasa Indonesianya mengapa tidak dibaca " mengapi " kok dibaca " mengapa "

karena kata itu sudah disepakati oleh ahli bahasa..........
saat kata itu berada di sini dibaca demikian, saat berada di sana dibaca demikian..........

gimana, bingung ga dengan jawabanku...?
sama bingungnya BOZZ............